TINJAU: SANG PENYANYI YANG MENGHILANG

Saya teringat salah satu kenangan akan suasana yang indah: burung burung tinjau (murai hitam dalam bahasa melayu atau jenis kacer dalam bahasa indonesia) masa kecil dulu burung ini berkicauan diantara pohon mengkudu dan pohon pohon bambu lalu beramai ramai mengepakan sayap pada saat mendekati tanah dan mendarat dekat padi yang sedang dijemur oleh penduduk kompak bersama para serdadu burung pipit yang berwarna cerah. Mereka berpesta pora bersama ayam peliharan mematuki cacing tanah dan telur semut sementara pipit dan ayam mematuki bulir bulir padi yang sedang di jemur.. Burung dengan warna hitam dan putih berkaki ramping dan berparuh tajam ini nampak begitu periang, suaranya khas dan terdengar merdu dan ramah ditelinga, begitu ramainya, ibuku turun ke tanah dan mengusir mereka dengan suara keras "hushhh!!!" mereka mengepakan sayap dan berterbangan lalu kembali lagi ketika ibuku masuk rumah, yang repot adalah aku disuruh menunggui jemuran itu. Aku tidak pernah suka melih...