AdelinaSasa

Kenapa saya tetap bertahan menggunakan iPad? Banyak yang bertanya, kenapa saya tidak pindah ke laptop saja. Jawabannya sederhana: karena iPad saat ini bukan lagi sekadar tablet. Pertama, kemampuan editing video dan gambar di iPad sudah luar biasa kuat. Di tangan saya, iPad bukan cuma alat, tapi studio mini yang bisa saya bawa ke mana saja. Editing terasa akurat, efisien, dan menyenangkan—terutama dengan dukungan Apple Pencil dan aplikasi seperti LumaFusion atau CapCut yang berjalan super mulus. Kedua, untuk pekerjaan produktivitas, saya andalkan aplikasi mobile seperti Polaris Office. Satu hal yang saya sadari: banyak pekerjaan sebenarnya tidak butuh laptop besar. Dengan iPad, saya tetap bisa membuat dokumen, presentasi, spreadsheet—semua dengan antarmuka yang simpel tapi powerful. Ketiga, mungkin karena saya sudah terlalu nyaman. Saya terbiasa dengan gesture, ekosistem, dan kepraktisan iPad. Tapi sekarang, ada alasan yang lebih besar. Update iPadOS 19 akan mengubah segalanya. Bayangka...

Berbagi pengalaman Gaes, hari ini pada penghujung tahun 2017 seandainya punya iPad pro atau Tab S3 mesti tambah semangat ngeblog, ini ane masih pakai tab s2 dan alhamdulilah mesti sudah terbilang generasi tua keluarga tab S besutan samsung, masih lancar apabila digunakan: Halaman blog adelinasasa di layar tablet Tab S2 Pastinya prioritas pertama buat ngeblog, tapi ini bukan tablet pertama lho dulu ane pakai note 10.1 duh kalau dilihat sekarang sudah jadul banget ya, walaupun itu pada tahun 2013 ane sudah punya jenis keyboard bluetooth buat ngetik, ingat waktu itu keyboard bluetooth tidak seresponsive sekarang (atau karena ane milihnya yang murahan kali ya) tapi tetap membuat ane sukses menulis banyak artikel artikel, kemudian "tab S" tersebut ane jual, tapi ane masih sempat moto, mau liat modelnya lihat gambar dibawah ini: Ini Note 10.1 pertama buat ngeblog di tahun 2013 Lalu ane ada rejeki buat meneruskan hobi menulis dengan memakai iPad Air dan ane pairingk...